Ketika Desa Menjawab Tantangan Ekonomi
Desa Kertosari, yang terletak di Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, sedang menjadi sorotan berkat kreativitas dan semangat warganya dalam membangun ekonomi desa. Salah satu inovasi paling menarik yang muncul dari desa ini adalah hadirnya Kolam Pancing "Tirto Sari", sebuah destinasi wisata lokal berbasis air yang tidak hanya menawarkan hiburan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi sumber penguatan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Di tengah tantangan ekonomi pascapandemi dan arus urbanisasi yang tinggi, Kolam Pancing Tirto Sari menjadi bukti nyata bahwa desa mampu membangun dirinya sendiri dengan mengoptimalkan potensi lokal yang dimiliki. Kolam pancing ini bukan sekadar tempat memancing, tetapi juga simbol dari pergerakan ekonomi desa yang berpijak pada semangat gotong royong, inovasi, dan kearifan lokal.
Sejarah dan Filosofi "Tirto Sari"
Nama "Tirto Sari" berasal dari dua kata dalam Bahasa Jawa: "Tirto" yang berarti air, dan "Sari" yang bermakna inti atau esensi. Secara filosofis, nama ini mencerminkan harapan bahwa air (sebagai sumber kehidupan) dapat menjadi penggerak utama pembangunan desa. Air tidak hanya memberi kehidupan secara biologis, tetapi juga dapat menjadi jalan untuk menghidupkan perekonomian, sosial budaya, hingga potensi wisata desa.
Kolam Pancing Tirto Sari mulai dikembangkan sebagai respons terhadap kebutuhan warga akan sarana hiburan murah meriah yang dekat dengan alam, sekaligus sebagai upaya BUMDes untuk membuka lapangan kerja baru. Kolam ini dibangun secara swadaya oleh masyarakat dengan dukungan penuh dari pemerintah desa dan pendampingan pihak kecamatan.
Fasilitas dan Daya Tarik Kolam Pancing Tirto Sari
Kolam Pancing Tirto Sari bukan kolam biasa. Berikut adalah sejumlah fasilitas dan daya tarik yang menjadikan kolam ini unggul:
1. Kolam Pancing Tematik
Kolam ini dibagi ke dalam beberapa zona, seperti:
- Kolam Harian: untuk pengunjung yang ingin memancing secara santai dengan tarif harian.
- Kolam Lomba: digunakan saat ada event mingguan atau bulanan yang menarik para pemancing profesional maupun amatir.
- Kolam Edukasi: diperuntukkan bagi anak-anak atau pelajar yang ingin belajar tentang ikan dan ekosistem air tawar.
2. Jenis Ikan yang Variatif
Kolam ini menyediakan berbagai jenis ikan konsumsi seperti:
- Ikan Nila
- Lele
- Gurame
- Patin
- Mujair
- dan kadang-kadang ikan tombro atau bawal
3. Gazebo & Area Santai
Beberapa gazebo tersedia di sekitar kolam untuk tempat istirahat, makan bersama keluarga, atau hanya sekadar menikmati suasana alami sambil menyeruput kopi dari warung kopi milik BUMDes.
4. Warung Makan dan Kafe Desa
Pengunjung yang tidak ingin memancing tetap bisa menikmati kuliner khas desa di warung makan BUMDes, seperti:
- Nasi jagung lauk asin pedas
- Pecel lele sambal mentah
- Kopi tubruk lokal
- Es tape hijau
5. Spot Selfie Instagramable
Beberapa ornamen menarik seperti jembatan bambu, hiasan dari jerami, dan mural tentang dunia perikanan menghiasi area kolam sehingga cocok untuk anak muda yang ingin berfoto ria.
Peran BUMDes Kertosari: Pilar Ekonomi Desa
BUMDes Kertosari memainkan peran sentral dalam pengelolaan kolam pancing ini. Dengan tagline "Saya Makmur, Kamu R" (yang artinya: kalau saya makmur, kamu juga ikut sejahtera), BUMDes ingin menunjukkan bahwa kolam ini tidak hanya dikelola untuk keuntungan pribadi atau kelompok, tetapi untuk kesejahteraan seluruh warga.
Konsep Pengelolaan:
- Kepemilikan Kolektif: Modal awal diperoleh dari dana desa dan iuran sukarela warga.
- Pembagian Keuntungan: Keuntungan dibagi untuk reinvestasi, operasional, dan pembagian ke kas desa.
- Transparansi & Laporan Terbuka: Laporan keuangan kolam pancing dapat diakses oleh warga secara terbuka tiap bulannya.
Kontribusi Kolam Pancing Tirto Sari terhadap Masyarakat
1. Menciptakan Lapangan Kerja
Lebih dari 15 warga desa kini mendapatkan pekerjaan tetap atau paruh waktu dari operasional kolam ini, mulai dari penjaga kolam, pembersih ikan, penjual umpan, hingga pelayan warung.
2. Meningkatkan Pendapatan Desa
Setiap minggu, puluhan hingga ratusan orang dari luar desa datang memancing, sehingga menambah pemasukan desa dari retribusi dan hasil penjualan warung.
3. Mendorong Usaha Mikro Lokal
Produk-produk lokal seperti kripik ikan, kerupuk udang, bahkan pupuk organik dari limbah ikan juga dikembangkan dan dijual di area kolam.
4. Media Edukasi dan Pembinaan Generasi Muda
Kolam ini menjadi sarana edukasi siswa sekolah dasar dan madrasah untuk belajar tentang ekosistem perairan, cara budidaya ikan, dan pentingnya pelestarian lingkungan.
Event & Promosi yang Digelar
Untuk menjaga daya tarik, BUMDes rutin mengadakan berbagai event:
- Lomba Mancing HUT RI
- Festival Ikan Bakar Desa
- Lomba Memasak Ikan
- Pasar Rakyat & Bazar UMKM
- Kelas Budidaya Ikan Gratis untuk Pemuda Desa
Setiap acara biasanya melibatkan kelompok pemuda karang taruna, PKK, dan ibu-ibu penggerak UMKM. Mereka bekerja sama mengelola booth makanan, menyediakan hiburan musik akustik, hingga jadi panitia lomba.
Dampak Sosial & Budaya
Keberadaan kolam pancing ini telah menciptakan perubahan sosial yang positif:
- Menghidupkan Kembali Semangat Gotong Royong
- Meningkatkan Kebanggaan Kolektif Warga
- Mengurangi Pengangguran dan Urbanisasi Pemuda
- Menumbuhkan Budaya Literasi Ekonomi dan Kewirausahaan
Tak hanya menjadi tempat wisata, Tirto Sari kini menjadi pusat interaksi sosial masyarakat, tempat berkumpulnya lintas generasi, dari anak-anak, remaja, hingga lansia.
Rencana Pengembangan ke Depan
BUMDes Kertosari tak berhenti di sini. Rencana pengembangan jangka menengah mencakup:
- Homestay Desa untuk Wisatawan
- Kolam Budidaya dan Ekspor Ikan
- Workshop Pengolahan Hasil Perikanan
- Digitalisasi Sistem Reservasi dan Promosi Melalui Media Sosial
- Membangun Jaringan Kerjasama antar-BUMDes di wilayah Pasuruan
Testimoni Warga dan Pengunjung
“Awalnya cuma ikut-ikutan mancing, lama-lama jadi langganan. Tempatnya adem, ikannya banyak, dan suasananya kayak pulang kampung.”— Pak Joko, pengunjung dari Pandaan
“Anak-anak jadi tahu cara rawat ikan dan kolam. Daripada main HP terus, sekarang tiap minggu mereka ngajak ke kolam.”— Bu Indah, warga Kertosari
“Saya senang bisa kerja di sini. Dulu nganggur, sekarang bisa bantu orang tua dan punya penghasilan sendiri.”— Doni, pemuda lokal
Tirto Sari, Teladan Pembangunan Desa Berbasis Potensi Lokal
Kolam Pancing Tirto Sari bukan hanya tempat rekreasi, tapi cermin dari bagaimana desa bisa bangkit dan mandiri melalui potensi yang ada. Di era di mana desa harus cerdas berinovasi dan berdaya saing, model seperti ini patut dicontoh dan disebarluaskan.
Desa Kertosari, melalui BUMDes dan warga yang kompak, telah membuktikan bahwa air bukan hanya sumber kehidupan secara harfiah, tapi juga sumber kesejahteraan jika dikelola dengan semangat gotong royong, visi jangka panjang, dan kolaborasi lintas sektor.